Resep Roti Gluten-Free dengan Premix: Master Bread vs Mugo


Eksperimen Dua Premix Roti Gluten-Free

Hari ini saya mencoba dua premix roti gluten-free yang saya temukan di supermarket terdekat: Master Bread bisa (better beli online - krn cheaper daripada di super market disini) dan Mugo (bisa beli online disini)  
Keduanya sama-sama bebas gluten, sama-sama pakai satu telur, dan dipanggang di loyang yang sama — bahkan di-proofing bareng.
Saya tetap menggunakan resep asli masing-masing, tapi seperti biasa saya modifikasi sedikit biar lebih sehat: minyak diganti butter, dan gula pasir saya ganti dengan gula kelapa.
Tujuannya sederhana — saya pengin tahu mana yang hasilnya lebih mudah dibuat, teksturnya enak, dan kalorinya lebih ramah buat yang lagi jaga makan.

1. Bahan Utama
Master Bread (official shop)
Bahan dasarnya tepung mocaf dan tepung beras. Adonannya tipe yang kental, agak lengket, dan sedikit lebih menantang waktu di-proofing. Saat diaduk, teksturnya terasa berat dan padat — cocok kalau kamu suka roti yang lebih “berisi”.

Mugo (official shop)
Bahan utamanya tepung beras cokelat. Teksturnya justru lebih cair dan ringan, tinggal tuang ke loyang lalu langsung proofing. Jauh lebih praktis dan mudah buat pemula yang baru pertama kali bikin roti gluten-free di rumah.

2. Crumbs & Tekstur
Master Bread menghasilkan crumbs yang rapat tapi tetap empuk. Karena adonannya pakai butter lebih banyak, aromanya jadi wangi dan terasa lebih rich.
Sementara Mugo punya crumbs yang lebih besar-besar, ringan, dan lentur. Hasilnya airy dan lembut, meski aromanya tidak sewangi Bread Master.

3. Serving Size & Kalori
Dua-duanya saya potong jadi delapan bagian sama rata. Tapi hasil kalorinya ternyata cukup berbeda.
Mugo lebih ringan, sedangkan Bread Master terasa lebih padat dan buttery.
Mugo: 74 kalori (C 13gr | P 1gr | F 2gr)
Master Bread: 145 kalori (C 23gr | P 2gr | F 5gr)
Kalau kamu lagi defisit kalori atau butuh opsi roti harian yang ringan, Mugo bisa jadi pilihan lebih aman. Tapi kalau kamu suka roti yang wangi dan lembut seperti milk bread, Master Bread lebih cocok.

4. Taste Test
Saat dicoba, Master Bread terasa lebih padat dan kaya rasa. Butter-nya wangi banget, bahkan ada sensasi cheesy padahal tanpa keju sama sekali. Roti ini cocok untuk versi savory — misalnya dijadikan garlic bread atau sandwich asin.
Sedangkan Mugo lebih airy dan ringan, dengan rasa yang lebih netral. Cocok buat yang suka roti tawar manis atau ingin dijadikan base untuk selai, madu, atau topping manis lainnya.

5. Kesimpulan
Kalau kamu mencari roti gluten-free yang praktis dan rendah kalori, Mugo lebih unggul.
Tapi kalau kamu suka roti yang wangi, buttery, dan teksturnya lebih padat seperti roti artisan, Master Bread bisa jadi pilihan menarik.
Dua-duanya sama-sama gluten-free, tapi karakter dan hasil akhirnya cukup berbeda.

Berikut ini saya share resep yang saya gunakan, FYI resep ini sudah disesuaikan dengan ukuran loyang dan settingan oven di rumah — jadi ini cara saya membuatnya di rumah.

Resep Roti Gluten Free - Master Bread
Bahan:
210gr tepung premix roti Master Bread (beli online lbh murah)
5gr ragi instan
25gr gula kelapa
40gr butter
1butir telur
130gr air

Cara Membuat:
1. Campur tepung premix roti, gula, ragi, dan garam, aduk rata.
2. Tambahkan telur dan air, mixer hingga rata, lalu masukkan butter.
3. Lapisi loyang 10×20 cm dengan baking paper.
4. Tuang adonan ke loyang dan biarkan mengembang hingga 2× lipat.
5. Panggang 15 menit di suhu 175°C, lalu 10 menit di 160°C.

Resep Roti Gluten-Free Versi Mugo

Bahan Kering:
150gr Tepung Bread Gluten-Free Mugo (beli online lbh murah) 
15gr gula kelapa
Garam secukupnya

Bahan Basah:
100ml oat milk
5gr butter
1sdt cuka apel (saya pakai Finega)
1butir telur

Larutan Ragi:
3gr ragi
2gr gula kelapa
25gr air hangat

Cara Membuat:
1. Larutkan ragi dan gula kelapa dalam air hangat, diamkan 10–15 menit hingga berbuih.
2. Mixer bahan basah dengan kecepatan rendah sampai rata.
3. Masukkan bahan kering sedikit demi sedikit sambil dimixer.
4. Tambahkan larutan ragi, mixer kembali hingga adonan lembut.
5. Lapisi loyang 10×20 cm dengan baking paper.
6. Tuang adonan ke loyang, tutup dengan plastik wrap, dan biarkan mengembang hingga 2× lipat.
7. Panggang 15 menit di suhu 175°C, lalu lanjut 10 menit di 160°C.
8. Dinginkan sebelum dipotong dan disajikan.