Jangan Salah Kaprah! Fakta Seputar Beras Porang & Shirataki untuk Diet
Beras porang dan shirataki belakangan ini populer sebagai alternatif rendah kalori untuk diet. Tapi, jangan langsung percaya sebelum membaca labelnya dengan teliti! Ada beberapa hal yang perlu kamu tahu sebelum menjadikan beras porang sebagai bagian dari menu dietmu.
Apakah Beras Porang Benar-Benar Rendah Kalori?
Banyak yang mengira beras porang memiliki kalori jauh lebih rendah dibanding beras putih biasa. Faktanya, kalori beras porang tidak berbeda jauh dengan beras putih! Bahkan, beberapa merek beras porang dan shirataki mengandung tepung beras atau bahkan tepung kanji sebagai bahan utamanya.
Setiap merek beras porang memiliki komposisi yang berbeda-beda, sehingga jumlah kalorinya pun bisa bervariasi. Jika kamu ingin tahu kandungan kalori sebenarnya, penting untuk selalu membaca komposisi bahan yang tercantum di kemasan.
Kesimpulan: Tidak 100% dari Konjac atau Porang!
Beras shirataki dan beras porang sering dikira terbuat sepenuhnya dari iles-iles atau konjac. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian. Banyak produk yang mencampurkannya dengan bahan lain seperti tepung beras atau tepung kanji, yang tentu saja berpengaruh terhadap kandungan kalorinya. Ini karena jika kandungan glukomanan terlalu tinggi, tekstur makanan bisa menjadi terlalu kenyal atau bahkan keras.
Kenapa Beras Porang & Shirataki Masih Dibilang Bagus untuk Diet?
Jika kalorinya mirip dengan beras biasa, mengapa beras porang dan shirataki tetap direkomendasikan untuk diet? Ini karena efek volumenya saat dimasak.
Lebih Mengenyangkan
Jika beras putih biasa mengembang 2-3 kali lipat saat dimasak, beras porang dan shirataki bisa mengembang hingga 4-5 kali lipat. Artinya, dengan jumlah bahan mentah yang sama, kamu bisa mendapatkan porsi nasi yang lebih besar, yang otomatis membuatmu lebih kenyang dengan jumlah kalori yang relatif sama atau lebih sedikit.
Kaya Serat Glukomanan
Beras porang mengandung glukomanan, serat alami dari akar konjac yang dapat membantu memperlambat pencernaan dan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama. Serat ini juga baik untuk pencernaan dan bisa membantu mengontrol gula darah.
4 Tips untuk Menggunakan Beras Porang dalam Diet
1. Cek Label Nutrisi – Jangan hanya melihat klaim "beras diet" di kemasan. Periksa komposisi dan jumlah kalorinya.
2. Gunakan dengan Porsi yang Tepat – Karena mengembang lebih banyak, kamu bisa mengurangi jumlah beras mentah yang dimasak agar tetap sesuai kebutuhan kalorimu.
3. Gabungkan dengan Protein & Sayur – Supaya lebih seimbang dan bernutrisi, padukan dengan protein seperti ayam, telur, atau tahu, serta sayuran berserat tinggi.
4. Pastikan Tetap dalam Defisit Kalori – Diet tetap bergantung pada keseimbangan kalori yang masuk dan keluar, jadi perhatikan asupan makanan secara keseluruhan.
Kesimpulan Akhir
Beras porang dan shirataki memang bisa menjadi opsi lebih mengenyangkan dibanding beras biasa, tapi bukan berarti otomatis lebih rendah kalori. Kalau ingin diet lebih efektif, tetap perhatikan komposisi makanan secara keseluruhan, bukan hanya mengganti nasi putih dengan beras porang. Selalu baca label sebelum membeli, dan pastikan strategimu sesuai dengan kebutuhan tubuhmu!