3 Ilmu Diet Basic yang Wajib Dimiliki
Setelah mencoba berbagai macam diet yang tidak kunjung berhasil, membuat saya sadar bahwa diet selama ini ilmu diet saya memang masih kurang, gak heran saya gagal melulu. Akhirnya saya mencoba membuka pikiran, meng-update pengetahuan diet saya, dan saya menemukan tiga ilmu dasar yang benar-benar membantu saya menurunkan berat badan.
1. Pahami Konsep Kalori dan Macronutrient
Awalnya, saya tidak terlalu memperhatikan kalori dan makronutrien dalam makanan yang saya konsumsi. Yang penting asal defisit kalori saja, tapi kesehatan kulit dan rambut terbengkalai. Setelah belajar lebih banyak, saya menyadari betapa pentingnya memahami apa itu kalori dan makronutrien. Makronutrien terdiri dari tiga jenis utama: karbohidrat, protein, dan lemak. Secara garis besar, masing - masing micronutrient memiliki fungsi penting:
- Karbohidrat: Makronutrisi yang paling gampang diubah dan dibakar menjadi energi.
- Protein: Penting untuk pertumbuhan, membangun masa otot dan perbaikan jaringan tubuh.
- Lemak: Sumber energi cadangan dan penting untuk keseimbangan hormon.
Dengan mengatur asupan kalori dan makronutrien yang tepat, saya bisa mencapai tujuan diet dengan lebih mudah dan tetap merasa kenyang. Hasilnya tubuh langsing, wajah terlihat segar, kulit-pun glowing.
2. Kenali & Pahami Badan Sendiri
Selama ini, saya sering mengikuti saran diet dari orang lain tanpa benar-benar memahami tubuh saya sendiri. Ternyata, setiap orang punya metabolisme dan respons tubuh yang berbeda terhadap makanan. Jadi, penting untuk memahami bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap berbagai jenis makanan dan pola makan.
- Respons terhadap Makanan: Saya memperhatikan apakah ada intoleransi atau alergi terhadap makanan tertentu yang bisa mempengaruhi pencernaan dan kesehatan. Saya mulai memperhatikan jenis makanan dan respon tubuh saya terhadapnya. Saya menemukan kalau laktosa membuat perut saya kembung seperti hamil muda. Minuman susu protein merk tertentu cenderung membuat wajah saya berjerawat. Pemanis rendah kalori maltitol cenderung membuat saya kembung. Nah apakah kamu sendiri mengenali tubuhmu dengan baik?
- Jenis olahraga: Tidak semua jenis olah raga itu cocok untuk semua orang. Beda kepribadian, tentunya beda selera. Saran saya, cobalah trial error temukan aktivitas olah raga yang kamu sukai. Saya pribadi tidak terlalu menyukai olahraga yang high intensity dimana jantung berdebar seperti mau meledak. Saya lebih menyukai weight training yang lambat dimana saya bisa merasakan ketenangan seperti meditasi, dan mendengarkan tubuh saya sendiri. Ketika pikiran dan tubuh saya sinkron untuk melakukan olah raga bersama.
- Respon terhadap stress/emosi: Orang memiliki respon yang berbeda - beda terhadap emosi yang kuat. Ketika cemas, comfort food saya adalah roti. Tetapi konsumsi gluten berlebih cenderung memberikan saya gangguan pencernaan. Ketika stress akan deadline, saya bisa tidak makan dan hanya mengonsumsi kopi bergelas-gelas. Jadi dengan mengenali kondisi emosi, saya dapat mengatur strategi dengan lebih baik. Bagaimana dengan responmu terhadap emosi? Suka makan apa kalau sedang stress?
3. Belajar Cara Baca Nutrition Facts
Salah satu keterampilan yang sangat membantu adalah belajar membaca label nutrition facts pada kemasan makanan. Jangan asal percaya bahasa marketing yang diprint besar di bagian depan kemasan. Misalkan sebuah produk meng-claim "low fat", tetapi kandungan gulanya bisa jadi tinggi sekali. Label nutrisi memberikan informasi tentang kandungan kalori, makronutrien, dan mikronutrien dalam makanan.
- Kalori: Perhatikan jumlah kalori per porsi.
- Serving Size (Ukuran Porsi): Saya selalu memastikan untuk memahami berapa porsi yang dimaksud dalam label. Saya pernah menemukan snack yang bekesan rendah kalori hanya 100 kalori/serving, tetapi kalau saya hitung-hitung, 1 kemasan itu bisa 3 serving dan kemasannya model yang disobek. Intinya kebanyakan dari kita akan cenderung menghabiskan seluruh isi kemasan.
- Macronutrient: Periksa jumlah karbohidrat, protein, dan lemak. Pastikan proporsinya sesuai dengan kebutuhan diet saya.
- Mikronutrient: Jangan lupa memperhatikan vitamin dan mineral yang terkandung dalam makanan. Nutrisi ini penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
- Ingredients: belajar baca list makanan dalam kemasan yang kamu beli, isinya apa saja. Ingredients ditulis berurutan dari bahan yang terbanyak ke yang paling sedikit. You'll be surprised at what you read! Kadang ada biskuit sehat yang terbuat dari oat, tetapi setelah saya baca, kandungan utamanya adalah tepung terigu dan hanya mengandung sedikit oat.
Kesimpulan
Diet yang berhasil bukan cuma soal mengurangi makan, tapi juga memahami dan menerapkan ilmu dasar tentang kalori, makronutrien, tubuh sendiri, dan cara membaca nutrition facts. Mengingat pendidikan mengenai nutrisi di Indonesia jaman saya bersekolah di tahun 80 dan 90an masih cukup outdated, maka kalau kamu dari angkatan yang sama seperti saya, memperbarui pengetahuan ini sangat penting. Dengan ilmu-ilmu ini, saya bisa menjalani diet yang lebih efektif dan berkelanjutan. Semoga pengalaman saya bisa membantu kamu juga dalam mencapai tujuan kesehatan dan berat badan ideal. Selamat mencoba dan semoga sukses!